Pemanfaatan Limbah Detergen
Bahaya Pencemaran Limbah Detergen
Kontaminasi limbah detergen pada air menimbulkan banyak masalah lingkungan dan kesehatan manusia. Karena tiap aspek kehidupan kita tidak bisa lepas dari air, dampak pencemaran pasti sangat signifikan. Limbah detergen dapat membunuh bakteri pengurai yang terdapat dalam air. Jika bakteri pengurai mati, berbagai zat polutan yang masuk ke air tidak dapat diproses secara alami dan dapat meracuni biota air. Akibatnya, beragam biota akan keracunan hingga mengalami kematian.
Pencemaran limbah detergen juga menyebabkan eutrofikasi. Eutrofikasi adalah melimpahnya unsur hara yang dapat menyuburkan pertumbuhan gulma di air seperti eceng gondok. Unsur hara ini bisa berasal dari kandungan fosfat dalam detergen. Seperti yang kita ketahui, pertumbuhan eceng gondok yang tidak terkendali dapat mengurangi kadar oksigen dalam air dan merusak ekosistem.
Kandungan limbah detergen juga berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika terpapar akan mengakibatkan iritasi mata, kulit, paru-paru, alergi, hingga yang paling parah mengakibatkan kanker.
%PDF-1.7 %µµµµ 1 0 obj <>/Metadata 226 0 R/ViewerPreferences 227 0 R>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 13 0 R 14 0 R 17 0 R 18 0 R 19 0 R] /MediaBox[ 0 0 595.4 841.8] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœÍ]sÛÆñÝ3þx$2„;|g:�J±;¶7’ë‡LhŠ’‰¤BAv•_ßÛÝûx'ÒâQmgÊ@Àávowo¿Þ?XvíÅxÒEûÛþA×�'WÓóè÷ý³Åí¿÷Ïn§ûÇ—í|ܵ‹ùþéý—n½�ŽÏ§Ë¿ÿ=:|ýSôçËi’ÂÿêºâQM‘äQ�³¤Ž–Ó—/>ÿÍ_¾8<{ùbÿ ‹X�]¼|ÁÄÀ4‚?ë¤,¢ª)Åè³™óói]Þ‰I£Kü«–ýüòÅï£(ÞËÕOµÉ_úâßÑÙ//_ ,þùòÅ÷âœöpæ,OÊÚÂQ•¾‹Y::yïÁNbV�â½jôYü–£·Áƒ¯àQ6IYyðøE,ý /ã½b4Çåè&Þ«GÑǸMÅÿç—ðt,®¾ˆ¡ç@¥FÍ£c@ÜÅ{Íè!Îñœ.®å�n«Õ¬P5Oó¤È<«ù _ QoèP�çIÆ�Ð#1¸7ù}”ò ³2É|~…+
Limbah detergen menyebabkan pencemaran air yang berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan manusia. Kenali bahayanya dan cara menanggulanginya!
Generasi Hijau pasti kalau mencuci pakaian selalu menggunakan detergen bukan? Detergen sangat kita andalkan untuk membersihkan pakaian dari kotoran dan noda membandel. Bahkan saat ini tidak hanya detergen saja, saat mencuci kita juga menambahkan pewangi pakaian agar lebih wangi. Nah, setelah mencuci, tahukah kamu kemana limbah cucian kamu berakhir? Bagaimana dampak limbah cucian yang kamu hasilkan pada lingkungan? Simak selengkapnya di sini!
DAMPAK LIMBAH DETERGEN TERHADAP EKOSISTEM LINGKUNGAN
Admin dlh | 09 Mei 2022 | 43519 kali
DAMPAK LIMBAH DETERGEN TERHADAP
EKOSISTEM LINGKUNGAN
Komang Agus Triyasa, A.Md
Detergen merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi rumah tangga. Mencuci dengan menggunakan detergen merupakan satu hal yang sering dilakukan oleh ibu rumah tangga. Limbah detergen industri laundry ini akan menyebabkan turunnya kualitas bahan baku mutu perairan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan keanekaragaman biota air salah satunya kematian beberapa spesies ikan yang berada di ekosistem perairan. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh berbagai kegiatan masyarakat yang membuang limbah ke dalam perairan maupun daratan tanpa mengetahui akibat yang akan terjadi pada kualitas perairan tersebut, kegiatan rumah tangga dapat membuat pencemaran sehingga mengganggu ekosistem lingkungan sekitar. Detergen dengan bahan-bahan aktifnya mempunyai sifat toksik dan mempunyai efek yang buruk terhadap lingkungan.
Dampak Limbah Air Detergen Terhadap Kesuburan Tanah
Detergen dapat membentuk banyak busa dalam air dan banyak jenis detergen sulit sekali diuraikan oleh enzim-enzim bakteri pengurai sehingga akan tetap utuh dan berbusa. Limbah detergen yang tidak dapat diurai dalam waktu yang singkat ini menyebabkan penurunan tingkat kesuburan tanah dan juga menyebabkan polusi udara karena baunya yang tidak sedap. Selain itu detergen dalam air buangan dapat meresap ke air tanah atau sumur-sumur di masyarakat. Air yang tercemar limbah detergen tidak baik bagi kesehatan karena dapat menyebabkan kanker. Kanker ini diakibatkan oleh menumpuknya surfaktan di dalam tubuh manusia.
Bahan lain yang terkandung dalam detergen adalah filler (pengisi). Filler adalah bahan tambahan detergen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium Sulfat. Sedangkan aditif adalah bahan suplemen atau tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna. Bahan aditif ini sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan daya cuci detergen. Aditif ditambahkan untuk komersialisasi produk atau agar produk dapat menarik perhatian konsumen. Contoh dari aditif adalah enzim, boraks, Natrium Klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC). Sayangnya diantara zat-zat tersebut ada yang tidak bisa dihancurkan oleh mikroorganisme sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah detergen juga menyebabkan pencemaran tanah yang menurunkan kualitas kesuburan tanah yang mengakibatkan tanaman serta membuat cacing menjadi mati. Padahal cacing berfungsi untuk menguraikan limbah organik maupun non organik dan menyuburkan tanah.
Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. Berikut merupakan ciri-ciri tanah tercemar:
1. Tanah tidak subur
2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
5. Mengandung logam berat
6. Mengandung sampah anorganik
Pencemaran tanah mempunyai dampak yang cukup mengkhawatirkan dan dapat menyebabkan gangguan besar dalam keseimbangan ekologi dan kesehatan makhluk hidup. Berikut adalah beberapa dampak buruk pencemaran tanah:
1. Turunnya kesuburan tanah yang berakibat pada menurunnya produktifitas tanah. Tanah yang telah terkontaminasi susah bahkan tidak dapat menghasilkan tanaman yang sehat.
2. Tanah akan kehilangan nutrisi alami yang terkandung di dalamnya. Tanaman juga tidak akan berkembang pada tanah tersebut, yang lebih lanjut akan mengakibatkan erosi tanah.
3. Gangguan dalam keseimbangan flora dan fauna yang berada di dalam tanah.
4. Peningkatan salinitas tanah yang akan menyebabkan tanah tandus.
5. Pada umumnya tanaman tidak dapat tumbuh dan berkembang di tanah tercemar. Namun, jika beberapa tanaman berhasil tumbuh maka tanaman ini akan cukup beracun untuk menyebabkan masalah kesehatan yang serius bagi orang yang dekat atau mengkonsumsinya.
6. Debu beracun adalah efek potensial lain dari pencemaran tanah.
7. Polutan tanah akan membawa perubahan dalam struktur tanah, yang akan menyebabkan kematian berbagai organisme penting di dalamnya. Hal ini juga akan mempengaruhi predator yang lebih besar dan memaksa mereka untuk pindah ke tempat lain setelah mereka kehilangan pasokan makanannya beracun untuk menyebabkan masalah kesehatan yang serius bagi orang yang dekat atau mengkonsumsinya.
8. Debu beracun adalah efek potensial lain dari pencemaran tanah.
9. Polutan tanah akan membawa perubahan dalam struktur tanah, yang akan menyebabkan kematian berbagai organisme penting di dalamnya. Hal ini juga akan mempengaruhi predator yang lebih besar dan memaksa mereka untuk pindah ke tempat lain setelah mereka kehilangan pasokan makanannya.
Cara yang paling sederhana mengatasi pencemaran limbah detergen adalah dengan menanami selokan dengan tanaman air yang bisa menyerap zat pencemar. Tanaman yang bisa digunakan, antara lain jaringao, Pontederia cordata (bunga ungu), lidi air, futoy ruas, Thypa angustifolia (bunga coklat), melati air dan lili air. Cara ini sangat mudah, tapi hanya bisa menyerap sedikit zat pencemar dan tak bisa menyaring lemak dan sampah hasil dapur yang ikut terbuang ke selokan. Cara yang lebih efektif adalah membuat instalasi pengolahan yang sering disebut dengan sistem pengolahan air limbah (SPAL). Instalasi SPAL terdiri dari dua bagian, yaitu bak pengumpul dan tangki resapan. Di dalam bak pengumpul terdapat ruang untuk menangkap sampah yang dilengkapi dengan kasa 1 cm persegi, ruang untuk penangkap lemak, dan ruang untuk menangkap pasir. Tangki resapan dibuat lebih rendah dari bak pengumpul agar air dapat mengalir lancar. Di dalam tangki resapan ini terdapat arang dan batu koral yang berfungsi untuk menyaring zat-zat pencemar yang ada dalam limbah deterjen.
ITERA NEWS. Tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menggagas teknologi pengolah limbah detergen atau detergent reactor sebagai pencegahan pencemaran lingkungan. Gagasan yang dirancang oleh Radisya Ikhsan (Teknik Lingkungan), Sephia Amanda Muhtar (Teknik Lingkungan), Natasya Salsabiila (Teknik Elektro), Elma Dyanatasha (Teknik Informatika), dan Muhammad Faturrachman S. (Teknik Informatika) ini berhasil membawa mereka meraih medali emas dalam festival penemuan dan inovasi internasional yang diumumkan, 31 Januari 2022.
Kompetisi internasional tersebut diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) melalui Khayyam International Invention & Innovation Festival (KIIIF) 2022. Kompetisi ini diikuti peserta mahasiswa dan peneliti umum dari berbagai negara seperti Malaysia, Thailand, Turkey, China, Filipina, Polandia, Kazakestan, USA, Canada, Turkey, Qatar, Croatia, dan Vietnam. Dengan dibimbing oleh dosen Teknik Lingkungan, Andika Munandar, S.Si., M.Eng., tim mahasiswa menuangkan gagasan tersebut dalam karya bertajuk Detergent Reactor Integrated with Artificial Intelligence (AI) as Detergent Waste Treatment to Create Eco Laundry.
Ketua tim Radisya Ikhsan menyebut penemuan dan inovasi yang digagas timnya muncul dari keresahan terhadap limbah detergen yang dihasilkan oleh industri laundry. Ia mengungkapkan belum ada pengolahan yang signifikan terkait limbah detergen, sehingga ia bersama tim berinisiatif menciptakan teknologi yang mampu melakukan pengolahan limbah detergen agar bersifat ramah lingkungan.
Radisya turut memaparkan bahwa detergent reactor yang telah didesain tersebut memiliki beberapa keunggulan diantaranya bersifat ekonomis karena menggunakan metode fotokatalitik TiO2-Bentonit, serta bersifat efisien karena terintegrasi dengan sistem kecerdasan buatan (AI).
“Detergent reactor yang telah didesain tersebut memiliki beberapa keunggulan diantaranya bersifat ekonomis karena menggunakan metode fotokatalitik TiO2-Bentonit, serta bersifat efisien karena terintegrasi dengan sistem kecerdasan buatan (AI).”
Adapun teknologi detergent reactor berbentuk kubus dengan dimensi 1 m x 0,8 m x 1,15 m, serta bekerja dengan cara mereaksikan limbah detergen yang dialirkan dari mesin cuci dengan bahan kimia TiO2-Bentonit. Kemudian keluaran dari detergent reactor adalah senyawa karbon dioksida dan air dengan pH 9, dan nilai total dissolved solid (TDS), biochemixal oxygen demand (BOD), dan chemical oxygen demand (COD) yang relatif kecil, serta kandungan surfaktan yang relatif kecil, sehingga aman bagi lingkungan.
Sementara itu, sistem kecerdasan buatan (AI) berperan dalam pembukaan katup pipa masukan dan keluaran, pembukaan katup penampungan TiO2-Bentonit, serta proses pengolahan. Lalu detergent reactor dilengkapi dengan layar status untuk melakukan fungsi pengawasan komponen internal. “Saya berharap detergent reactor ini digunakan oleh para pelaku industri laundry agar limbah detergen dapat diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Hal ini juga merupakan salah satu upaya kita untuk menjaga kelestarian lingkungan,”ujar Radisya.
Sementara dosen pembimbing mahasiswa, Andika Munandar, S.Si., M.Eng., mengapresiasi gagasan yang dibuat oleh para mahasiswa ITERA. Andika menilai melalui kompetisi tersebut, mahasiswa dapat berlomba membuat inovasi serta berkarya untuk kemajuan teknologi Indonesia dan dunia.
“Semoga alat rancangan kami menjadi satu referensi terbaru bagi Indonesia dan dunia terkait upaya pengolahan limbah detergen,”ujar Andika.
Lebih lanjut, Andika berharap semoga prestasi yang dicapai tim mahasiswa ITERA dapat menjadi penyemangat dan motivasi rekan-rekan mahasiswa lain untuk dapat menghasilkan karya yang bermanfaat. []
Reporter : Natasya Salsabila
%PDF-1.5 %µµµµ 1 0 obj <>>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 25 0 R 26 0 R] /MediaBox[ 0 0 595.4 842] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœÍ=Û²ÛFrïªÒ?ðñ0¥Ca÷-ש•|[ÛkÇk)Ƀ³à!EB" î!Gþúômn ¤ò”lY‡Ìôôô½{šÌËWO—ö]óxY|õÕËW—Kó¸ßn¿¿|Û�ÿùòíçóöå¯Í®=5—¶;½|Ó¯/8ô·m³Ù>=<,^óõâõÛçÏ^~§J-Þ¾{þL-øŸZdŪÒù¢RÉ*[¼=Âœïß”‹ÝÇçÏ’ÅŽž*yúþù³ßï¾]þsñöÇçϾhÑ€ÉÓU€ùýî>6µ\éÁÔ–ÅÝ›¥RüÏ/Ëûìn�ÿüe™Ã‡�! ÎPÕ«l QçY2\i¦+¥W‰¾ W¥r L�C†P«ºÊ¦°9 RX˜G÷ø×ógÿw–•u¹ªf¼üNGØ]VÙª.eñ�Ëû X ó»_—÷:ã�±c– q/ ðßwÀ?‚Ò/ïË»§euwŠ,¯’“`yƒ+Äê{ÙŸŽ€Ì]èý!GiŸ©U5€ÊgÙ.°? Txt-à†�7(|þ˜Ê,]0>kÍ}Àè{ ‘ÎB�ï`Vgf$šj0ùÀ[OŸ.R|››é• çÆd#f ÊR¯R#Xÿ‰Çèƒúe�ȧD:a‚¯†Bî1[‡ ÷ÉJå‹·�¿ß½ˆ23Q #Áª„Vü¸ BÍ".i¾*Æ»¨DG%©.JP;ç1Î5Îcü bŒ´ú¸d©!Ì׈9>1ö0Eã‘RÁñêÈ6Z«UV…ü‰¡¤u¶ÒÕððI^^‰/«WU5q…È¥€¡:¶ÉéP˜tV¯’Ù¯’äµz¸jÁt¯Š[� ÎdH›[èÑÙDÒ*¶¦L§éSª,¦Ty½Êc§™ÑŬ\©)E^|ûó׋—‘ àuw¹tÇx\ð]×]‚¸Àyq�ÛeìO©4¦2yVÊÁ¢ N˜òŸ/ð{ ÙIlEaÍ.ÀM-² ¼÷¢,’Å#6?›ÝVU‹oºÅ?„‚‹—¿"í~þú‡oI(åU„©iÛ4¤t¿…ÿ²$Iü-îsK«‡{�ÿկܜ$…ÏßÁ_?¤8¥x(ðOù�áŸ\|�€ÎOÓ‡ géì!"¥€jÌ µR eYù•Ùš6 Òäáž>ç<”Éì×8ó!Oý1œž3‚�é}Åh3öæ)�`™�KÇ|E+K¦Wd%¨_=Z XƦÓ-9ÍIæD *03_(å3¤`�øŠù:”CÐoC‰@Æ{�üi !µ°€fÓ‚„tˆ¢øÝCž1ɉ]ý /MÜ«ôPºFÊ¡åÐ#åHËU®ƒÝÇæʇ§_þ½9íwÛÓý¼YÞ”¢ï–7O‡Èî,Gw]@�dá½B7Œ^ÚDdä—ÃÂH‘ßÙÈ�^\ƒq];‡T6@ª�ž.§êÆ3ææ[ˆ3ßAÄ8‚VÌSLkÈÙJŸb‘¨h¸œB3%G@#P¯–*e*ï ÒØ!ÍÃÈšÿ'Ý)j–`ºfŽqþÆ0ë3¼Â×'éfßj–K)¸P²Û¹TO?…8$ Ñs@T2 %_•(ó
Haluti, S. &. (2015). Pemanfaatan Potensi Limbah Tongkol Jagung Sebagai.Briket arang melalui Karbionisasi di wilayah Propinsi Gorontalo
Surmaini. (2017). Perubahan Iklim DalKonteksSistem Produksi dan Pengembangan Kopi di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian.
Permana, A. D. (2014). Studi Pencacahan dan Pengomposan Ampas Tebu. Alfrojems & Anugrahini, 2. (2019). Pengentasan Kemiskinan Perdesaan.
Argandi, S. T. (2018). Faktor-faktor yang pola pangan Harapan (PPH) di kota Bandung
Sinurat, E. (2011). Studi Pemanfaatan Briket Kulit Jambu Mete dan Tongkol Jagung.
, L. (2008). Transformasi Mikropori ke Mesopori Cangkang Kelapa Sawit Terhadap.Nilai Kalor Bakar Briket arang cangkang kelapa sawit
Astawa, N. 2. (2019). 'Tetanus Generalisata dengan Jaringan Nekrotik Digiti III Pedis.
Kumalasari F., S. Y. (2011). Teknik Praktis Mengolah Air Kotor Menjadi Air.
Wahyudi. (2012). Bertanam Tomat di dalam Pot dan Kebun Mini. Agromedia.
Salafudin, I. (2021). 33 UKM di Karanganyar Dapat Bantuan Peralatan dari program peningkatan hasil peternakan.
Alfrojems & Anugrahini, 2. (2019). Pengentasan Kemiskinan Perdesaan.
Argandi, S. T. (2018). Faktor-faktor yang.
Astawa, N. 2. (2019). 'Tetanus Generalisata dengan Jaringan Nekrotik Digiti III Pedis.
Hidayat, A. T. (2019). Perancangan Sistem Informasi Dinas Pendapatan pengelolaan keuangan Aset Daerah kabupaten Muratara.
Pemanfaatan Limbah Kain Majun
Kain yang lebih dikenal dengan sebutan kain majun atau permadani ini memiliki fungsi yang sama dengan kain biasa. Sebutan kain lebih banyak digunakan di industri. Kain Majun bisa dikatakan limbah pabrik atau sampah pabrik yang merupakan hasil dari proses pembuatan garmen. Sisa limbah dari pabrik pakaian berbeda, ada yang bagus untuk membuat kain, ada juga yang tidak terlalu sulit untuk dibuat.
Kain Majun biasanya terbuat dari bahan kaos katun.tersedia dalam berbagai warna, warna solid dan tekstur admin, mampu menyerap air, minyak dan lemak. Ada beberapa jenis kain, seperti kain berlapis, kain terus menerus, dan kain lembaran. PT. PRIA Surabaya dapat mengolah dan memanfaatkan limbah kain majun. Di sini kita akan membahas berbagai jenis kain dan fungsinya.
Kain Majun adalah kain sisa dari pakaian yang belum melalui proses penjahitan. Kainnya dijual langsung, jadi ukurannya bisa berkisar dari kecil hingga cukup besar. Pengguna silang jenis ini adalah bengkel, industri, atau bidang usaha yang berhubungan dengan bahan kimia. Harga kain ini relatif murah dan lebih disukai untuk konsumsi ekonomis. Untuk menghilangkan kotoran berupa kotoran cukup menggunakan kain kecil.
Kain majun jahit warna lebarnya 25 x 25 sd 30 x 30 cm, dan 2 sd 3 lembar kain majun ditumpuk dan dijahit membentuk lingkaran agar kain majun saling menempel. Karena jahitannya melingkar, seperti spiral kecil, lalu melebar. Kain jenis ini merupakan salah satu produk yang paling populer karena banyak digunakan di berbagai industri. Dengan lapisan kain yang berlapis-lapis, kain ini sangat efektif sebagai kain pembersih, terutama untuk membersihkan noda-noda besar, sehingga genangan minyak.
Kain majun putih untuk menjahit lebarnya 25 x 25 sd 30 x 30 cm. Saya menjahit sisa kain T-shirt menjadi bentuk pita dan membuatnya. Meskipun harganya lebih mahal daripada menjahit kain acak atau kain putih, jenis kain ini sangat populer karena pekerjaannya yang relatif bersih. Membersihkan lapisan dempul yang sudah diamplas sebelum dicat.
Kain majun campur adalah campuran kain lebar 1-2 jari dan kain lebar 2-3 jari dalam tas 50kg. Kain majun putih tanpa jahitan adalah kain putih dengan bahan kaos ukuran tertentu (tergantung konveksi atau manufaktur garmen). Jenis kain ini dapat diperoleh dari limbah produksi atau sengaja dikerjakan menjadi panel kain. Karena bentuknya lembaran yang mulus, harganya lebih mahal dibandingkan jenis lainnya. Jenis kain ini sangat bagus untuk menghaluskan permukaan logam yang baru dicat.
Pemanfaatan Limbah Kain Majun – Tentang PT Pria Surabaya
Pemanfaatan Limbah Industri Tekstil
Dalam upaya meminimalisir dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan, inovasi daur ulang botol deterjen menjadi solusi yang semakin menarik perhatian. Botol deterjen, yang seringkali berakhir di tempat pembuangan sampah, dapat didaur ulang menjadi produk bernilai tinggi dengan menggunakan banyak teknologi modern. Proses daur ulang ini melibatkan pengumpulan, pembersihan, dan pengubahan botol bekas menjadi bahan mentah produk baru. Beberapa inovasi yang berhasil dikembangkan antara lain produksi furnitur ramah lingkungan, bahan konstruksi, serta produk fashion seperti tas dan aksesoris. Dengan menggunakan teknologi inovatif, limbah botol deterjen tidak hanya diminimalkan tetapi juga diubah menjadi produk yang dapat digunakan kembali, sehingga mendukung ekonomi sirkular.
Selain memberikan manfaat bagi lingkungan, mengubah botol deterjen bekas menjadi produk bernilai tinggi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian. Industri daur ulang menciptakan lapangan kerja baru dan membuka peluang usaha bagi masyarakat. Misalnya, usaha kecil dan menengah (UKM) dapat berpartisipasi dalam rantai pasokan daur ulang, mulai dari pengumpulan sampah hingga pembuatan produk jadi. Selain itu, inovasi ini meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan menginspirasi pola konsumsi yang lebih berkelanjutan. Oleh karena itu, inovasi daur ulang botol deterjen tidak hanya berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Jika Anda sedang mencari jeriken plastik dengan kualitas terbaik, maka Kadujaya Perkasa adalah pilihan yang tepat. Kadujaya Perkasa jual jerigen dengan kualitas unggul. Kadujaya Perkasa merupakan pabrik jerigen , pabrik plastik HDPE , pabrik blow moulding , dan pabrik jerigen HDPE yang selalu memberikan produk terbaik bagi konsumen.
Jika anda ingin beli jerigen di surabaya , beli jerigen di jakarta , beli jerigen di bandung , beli jerigen di banten , atau beli botol plastik , percayakan saja pada Kadujaya Perkasa.
Fodhil, M., Miftahudin, M., Zuli Astutik, H., & Naim, A. (2021). Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Anorganik. Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 96–100. Retrieved from https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/abdimasper/article/view/1750
Pencemaran Air di Indonesia
Masalah pencemaran air di Indonesia jadi salah satu permasalahan lingkungan yang mendesak untuk diselesaikan. Pasalnya, air adalah salah satu kebutuhan utama manusia. Sejak tahun 2015 hingga 2020, data menunjukan bahwa pencemaran air di Indonesia mulai berkurang. Kesimpulan ini diambil karena persentase pencemaran berat sungai di Indonesia menurun dari 79.5% jadi 50% (KLHK). Penurunan tersebut patut diapresiasi, tapi jangan lupa kalau 50% sisanya bukan angka yang sedikit untuk ditangani. Seluruh pihak masih punya tanggungan untuk mengurangi pencemaran air di lebih dari 10 ribu desa dan kelurahan di Indonesia.
Pencemaran air umumnya disebabkan oleh kontaminasi limbah industri dan rumah tangga. Salah satu Limbah rumah tangga yang berkontribusi mencemari air adalah detergen.
Limbah detergen menjadi ancaman yang cukup serius terkait pencemaran air. Kandungan kimia berbahaya yang terkandung dapat merusak kualitas air hingga menyebabkan kematian biota air. Limbah detergen mengandung senyawa kimia seperti fosfat, Diethanolamine, alkil benzena sulfonat, Alkil fenoksi. Senyawa tersebut sangat sulit terurai secara organik oleh mikroorganisme yang ada di dalam air.
Limbah detergen tidak hanya dihasilkan dari aktivitas mencuci di rumah. Saat ini, berkembangnya bisnis laundry juga mengakibatkan makin banyaknya limbah detergen yang mencemari air. Apa lagi, kebanyakan dari kita dan pengelola laundry tidak mengolah limbah detergen sebelum dibuang ke saluran pembuangan.
Pengelolaan Limbah Detergen
Bahaya yang ditimbulkan dari pencemaran limbah detergen membuat limbah ini tidak bisa serta merta dibuang sembarangan ke lingkungan. Limbah harus diproses terlebih dahulu untuk mengurangi zat polutannya. Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengolah limbah jenis ini yaitu menggunakan filter anaerobik, biofilter, membuat instalasi sistem pengelolaan limbah.
Dari ketiga metode tersebut menggunakan biofilter adalah cara yang paling mudah. Kamu cukup menanam tumbuhan air yang dapat menyerap limbah seperti kangkung dan kiambang di penampungan limbah. Tanaman itu mampu mengurai limbah karena memiliki mikroba rhizosfer.
Solusi Mencuci Ramah Lingkungan
Solusi pengelolaan limbah diatas adalah cara yang bisa diterapkan untuk menanggulangi limbah yang sudah dihasilkan. Tapi, bukankah lebih baik kalau kita mencegah dan mengurangi limbah yang kita hasilkan, Generasi Hijau? Lalu bagaimana ya cara mengurangi limbah detergen? Cara yang paling mudah adalah mengurangi penggunaan detergen. Gunakan detergen secukupnya saat mencuci dan lebih baik kamu menghindari penggunaan pelembut dan pewangi pakaian.
Kamu juga bisa beralih untuk menggunakan detergen ramah lingkungan yang sudah banyak beredar di pasaran. Detergen ramah lingkungan mampu terurai secara alami. Umumnya detergen ramah lingkungan bebas dari kandungan fosfat, busa sedikit, dan tidak menggunakan pewangi sintetis.
Buat Generasi Hijau lang berlangganan laundry untuk mencuci pakaian, pilihlah layanan laundry yang mendukung pengurangan limbah detergen. Laundry ini biasanya juga menggunakan detergen ramah lingkungan untuk mencuci pakaian pelanggannya.
Salah satu layanan laundry ramah lingkungan yang bisa banget Generasi Hijau coba adalah Kirei Wash & Beyond. Mereka mendukung prinsip keberlanjutan lingkungan dalam bisnisnya. Selain menggunakan detergen ramah lingkungan, mereka juga menggunakan kemasan ramah lingkungan untuk membungkus pakaianmu. Jadi, sudah saatnya kita bijak dalam mencuci pakaian! Yuk jadi bagian dari pejuang konsumsi dan produksi yang berkelanjutan!